PERANG SALIB : PERANG PANJANG ISLAM DAN KRISTEN (BAG 6)

Posted on Updated on


ST. BERNARD DAN PERANG SALIB KEDUA

Kabar tentang kejatuhan Edessa mengejutkan orang-orang Kristen di Eropa Barat. Paus Eugenius dan Raja Perancis Louis VII menyerukan perang salib baru. Seruan ini kemudian didukung oleh Bernard, kepala biara dari Clairvaux. Saat itu Bernard bisa kita anggap orang yang paling berkuasa secara de facto di Eropa. Raja Perancis jelas di bawah pengaruhnya, sedangkan Paus Eugenius adalah anggota dari ordo religius yang dipimpinnya. Pamor kekuasaanya begitu kuat karena kefasihannya yang kharismatik.

Kaum Kristen merasa harus melawan balik. Penaklukan Edessa oleh Zangi dipandang sebagai langkah pertama bagi penaklukan Islam di Eropa. Edessa hanyalah sebagai awal. Kita telah melihat, bagaimana mereka menaklukkan Yerusalem. Mulanya mereka percaya bahwa suatu saat mereka akan mampu menghancurkan Islam dan pada akhirnya akan menguasai dunia. Mereka mulai sadar di tahun-tahun belakangan ini bahwa kemenangan Zangi adalah bukti akan besarnya kekuatan Islam yang tak akan bisa dikalahkan. Kaum Kristen merasa begitu terancam dan Bernard menggambarkan bahwa saat itu adalah titik balik dalam sejarah.

Bernard adalah seorang mantan ksatria yang terlibat intens dengan hingar bingarnya politik dunia Kristen. Ia sepenuhnya sadar akan arti penting Tanah Suci Yerusalem, baik yang bersifat strategis maupun spiritual. Dia telah lama yakin bahwa misi mengkristenkan dunia secara keseluruhan akan berhasil jika Eropa mampu memobilisasi kekuatan militer untuk melindungi imannya. Pandangan Bernard ini kemudian menjadi kenyataan ketika beberapa abad kemudian negara-negara Eropa menguasai dunia dengan adanya penjajahan-penjajahan yang terjadi di seluruh pelosok bumi. Penjajahan orang Eropa yang banyak menyengsarakan rakyat dunia memang menyebarkan agama Kristen yang seharusnya damai.

Raja Jerman yang bernama Conrad adalah salah satu pemimpin tentara salib jilid kedua ini. Conrad adalah raja yang sudah tua dan mempunyai permasalahan dengan kesehatannya. Ia telah melaksanakan perang membela gereja dengan melawan kaum pagan Slav dan Wend di Eropa Timur. Selain itu Conrad juga telah memerangi musuh-musuh Paus di Italia. Pada akhir Mei 1147, pasukan besar Conrad berangkat melalui Eropa Timur menuju Konstantinopel. Orang-orang Eropa terpana melihat besarnya pasukan yang mencapai 20.000 orang. Bersama Conrad, ikut juga pasukan raja budak dari Bohemia dan Polandia. Para bangsawan Jerman dipimpin oleh Frederick dari Swabia. Pada 20 Juli, pasukan Conrad telah sampai di Konstantinopel dan bersumpah untuk melukai Byzantium yang dipimpin oleh kaisar Manuel.

Pada 8 Juni, giliran pasukan Perancis berangkat. Louis adalah seorang pemuda berumur 26 tahun saat itu dan merupakan pewaris tahta Perancis. Istri Louis, Eleanour, juga ikut serta. Eleanor adalah salah seorang pemilik tanah terbesar di Eropa yang berada di selatan Perancis. Eleanor ikut dalam perang ini karena paksaan Louis yang tidak percaya akan kesetiaan cinta Eleanor.

Sebelumnya ada pembicaraan dengan Raja Roger dari Sisilia untuk menyediakan kapal yang akan membawa tentara salib ke Timur. Bernard dan Paus tak percaya dengan Roger, yang kemudian terbukti mengincar wilayah Byzantium. Pasukan Conrad yang mengambil rute darat melalui Eropa Timur menjarah dengan kejam wilayah-wilayah Byzantium. Bahka dalam suatu kesempatan, Frederick dari Swabia membunuh semua pendeta Yunani di sebuah biara dekat Adrianopolis untuk membalas dendam atas kematian dua tentara salib. Kaisar Manuel menuntut penjelasan Conrad atas insiden ini. Tapi Conrad malah menjawab bahwa setelah perang salib dia akan kembali dan menaklukkan Byzantium sendiri. Begitu pasukan Conrad menyeberangi selat Bosphorus, mereka masih saja melakukan penjarahan perusakan, persis yang dilakukan oleh pasukan Peter si Pertapa pada perang salib petani. Pada 25 Oktober, pasukan Conrad telah tiba di Doryleum. Mereka berhenti untuk beristirahat. Para ksatria turun dari kuda mereka yang kelelahan. Sedangkan pasukan infanteri sedang beristirahat karena kehausan. Pasukan Conrad sedang lengah. Di saat itu, pasukan Muslim Turki Saljuk menyergap dengan sukses dan berhasil membantai 90 persen pasukan Conrad.

Pasukan Louis juga memutuskan melalui jalur darat, ingin menapaktilasi Charlemagne dan tentara salib pertama. Pasukan Louis lebih tertib dan berusaha untuk menghindari penjarahan, tapi perjalanan mereka amat sulit. Penduduk setempat yang dilalui sudah cukup menderita dengan penjarahan yang dilakukan oleh pasukan Conrad sebelumnya. Penduduk bersikap memusuhi yang membuat pasukan Louis ini menggerutu kepada pasukan Conrad. Louis kemudian tiba di Konstantinopel dengan selamat.

Kita bisa melihat bahwa tentara salib ini sangat tidak rasional. Mengikuti jejak Charlemagne memang dianggap sebagai tindakan saleh, tapi itu justru sebuah kebodohan. Jalur itu sangat berbahaya dan tidak praktis. Perjalanan melalui Asia Kecil ini nyaris saja menghabiskan tentara salib yang kedua.

Pasukan Conrad yang lolos dari sergapan pasukan Turki kemudian bergabung dengan pasukan Louis di Konstantinopel. Mereka kemudian memulai perjalanan berbahayanya. Jika tentara salib pertama menderita akibat udara gerah maka tentara salib yang kedua ini juga menderita akibat badai salju yang cukup ganas. Bahkan di suatu tempat, ratusan tentara salib terbawa arus banjir. Tak hanya itu, mereka juga menderita kelaparan yang hebat dan kekurangan gizi karena tentara Turki Saljuk telah menghancurkan desa-desa yang akan dilalui oleh tentara salib, sehingga makanan sama sekali tak tersedia. Para peziarah miskin mulai banyak yang mati. Kuda-kuda mereka juga banyak yang mati atau dibunuh untuk dimakan. Tentara salib selalu diserang oleh pasukan Turki Saljuk yang segar sehingga banyak tentara salib yang tewas. Bahkan di suatu tempat di Kronos, pasukan salib garda depan nyaris habis ketika mendadak diserbu pasukan Turki karena pemimpin mereka tidak menuruti perintah.

Lebih setahun kemudian, pada Februari 1148, tentara salib telah kelelahan itu berjuang untuk memasuki pelabuhan Byzantium di Attalia. Mereka harus memutuskan apakah tetap melalui jalur darat, dilanjutan melalui laut atau membelah pasukan sebagian lewat darat dan sebagian lewat laut. Kesulitan yang mereka hadapi jauh lebih sulit daripada para pendahulu mereka. Menurut mereka, orang-orang Byzantium dan Kaisar Manuel telah berkhianat. Tak heran jika Manuel tidak membantu tentara salib ini. Lihat saja, pasukan Conrad telah menjarah Byzantium bahkan Conrad sendiri mengancam akan menduduki Byzantium. Jadi tak ada alasan Byzantium untuk membantu tentara salib walau mereka sama-sama beragama Kristen.

Dari pengalaman pahit sebelumnya, Manuel tahu dengan kedatangan tentara salib di wilayah Byzantium akan mengundang pasukan Turki Saljuk yang masih segar untuk menyerang. Manuel tak ingin terlibat masalah ini. Karena itu Manuel membuat perjanjian dengan Mas’ud, Sultan Rum atau Turki Saljuk sebelum tentara salib sampai di Byzantium. Perjanjian ini makin membuat tentara salib menuduh Manuel adalah pengkhianat.

Persediaan makanan di Attalia sangat tipis. Gubernur setempat sudah melakukan apa saja yang bisa ia lakukan untuk menyediakan makanan bagi tentara salib. Bukannya menghargai, lagi-lagi mereka menyalahkan orang-orang Yunani Byzantium itu karena dianggap tidak melindungi mereka secara layak.

Dari Attalia, tentara salib memutuskan untuk melanjutkan perjalanan melalui laut dengan menggunakan kapal-kapal yang disediakan Kaisar Manuel. Karena kapal-kapal yang tersedia tak cukup, maka hanya para ksatria, bangsawan dan sebagian pasukan infantri yang berangkat. Sisanya, sebagian tentara infantri, para peziarah dan bersama anak istri mereka ditinggal di Attalia yang kemudian lenyap dari sejarah, dikhianati oleh saudara-saudara seiman sendiri. Mereka hancur karena tak mampu mempertahankan diri dari serbuan pasukan Turki. Meninggalkan kaum miskin mungkin perlu untuk melanjutkan perang salib, tapi ini jelas-jelas membuktikan bahwa para tentara salib ini tak mempunyai rasa kemanusiaan dan solidaritas.

Pada tanggal 19 Maret 1148, pasukan Louis telah tiba di pelabuhan St. Simeon. Kaisar Conrad jatuh sakit dan harus kembali ke Konstantinopel. Conrad kemudian dirawat dengan penuh kasih oleh Kaisar Manuel, seorang kaisar yang pernah diancam Conrad sebelumnya. Maka sekarang hanya Louis, pemimpin satu-satunya yang berhasil mencapai Antiokhia dan disambut secara hangat oleh Pangeran Raymund.

Setelah melewati perjalanan yang mencekam, Eleanor amat senang sesampai mereka di Antiokhia. Ia lebih merasa kerasan dengan kondisi di daerah timur yang lebih maju dan beradab daripada Paris yang muram milik Bernard. Di sini Eleanor juga merasa senang karena bisa bertemu dengan Raymund yang masih terhitung sebagai pamannya dan teman masa kecil. Keduanya memang terpaut selisih tahun yang tidak terlalu jauh. Sebelum Raymund berangkat ke timur, keduanya pernah terlibat dalam hubungan yang memalukan. Pertemuan mereka berdua di Antiokhia ini langsung menyebar desas-desus. Diam-diam Louis mulai cemburu.

Raymund mempunyai harapan dengan adanya tentara salib ini. Raymund merasa terancam dengan perkembangan Nuruddin dan terus mengawasinya. Kota muslim Aleppo hanya berjarak 50 mil dari Antiokhia. Sebuah serangan mendadak tentara salib ke Aleppo diusulkan Raymund kepada Louis. Serangan ini hampir bisa dipastikan akan mampu merebut Aleppo dari Nuruddin. Namun Louis secara datar menolak usulan ini. Louis bersikeras ia sedang melakukan perjalanan ziarah dan tidak dapat menyerang secara besar-besaran sebelum berdoa di makam suci. Kembali lagi kita jumpai, sebuah tindakan yang dianggap saleh oleh orang Kristen tapi tidak sesuai logika dan nalar. Louis telah membuang kesempatan besar.

Eleanor merasa sudah tak bisa mengikuti kebodohan suci ini. Eleanor dan pasukan pribadinya dari Aquitaine akan tetap tinggal di Antiokhia dan bersama Raymund akan menyerang Nuruddin. Disulut api cemburu, Louis menculik Eleanor dan kemudian mengikatnya di atas kapal untuk kemudian berlayar menuju Acre bersama tentara salib. Eleanor akan terus bersama Louis selama perang salib kedua ini. Dalam pelayaran ini, Eleanor hamil dan tak pernah jelas siapa ayah dari janin ini.

Ketika tentara salib tiba di Yerusalem, mereka disambut oleh kaum Frank yang telah berkembang biak di Palestina. Tentara salib dari barat selalu terkejut melihat gaya hidup beradab dan ketimuran yang dianut oleh kaum Farnk di Yerusalem. Mereka juga terkejut melihat banyak dari kaum Frank yang bersahabat dengan kaum muslim. Raja Louis makin geram saja setelah mengetahui bahwa Raja Yerusalem memiliki perjanjian dengan Amir Damaskus untuk melawan Nuruddin. Itu lagi-lagi memperlihatkan betapa dangkalnya pikiran Raja Louis yang memimpin tentara salib ini.

Pada Juli 1148, kemudian diputuskan tentara salib dan tentara kerajaan Yerusalem menyerang Damaskus, satu-satunya sekutu kaum Frank di timur di tengah-tengah wilayah kekuasaan Islam yang mulai bangkit. Cukup mudah untuk memahami kebebalan Louis dan tentara Yerusalem: mereka akan memandang hal ini sebagai tindakan keimanan yang baik sekali, yang hanya percaya sepenuhnya pada Tuhan dan membuang logika dan nalar. Serangan ini justru akan menguatkan Nuruddin. Ketika melihat Damaskus dikepung oleh tentara salib bekas sekutunya, Amir Damaskus kemudian meminta bantuan Nuruddin. Dengan begitu, aliansi Nuruddin justru lebih kuat daripada sebelumnya.

Pengepungan Damaskus adalah sebuah kegagalan besar, yang hanya mampu mengepung beberapa hari saja. Pada mulanya tentara salib mengalami kemajuan dengan menaklukkan sebagian perkebunan buah di luar kota. Kemudian kaum Frank Yerusalem mengusulkan untuk memindah posisi tentara salib di bawah benteng agar tentara muslim tidak dapat berlindung di pohon-pohon. Ternyata posisi ini justru fatal bagi tentara salib dan mereka menuduh kaum Frank Yerusalem telah menerima suap dari Nuruddin. Di saat yang kacau itu, pasukan bantuan Nuruddin datang. Kaum Frank Yerusalem berusaha membujuk tentara salib untuk mengakhiri pengepungan. Tentara salib mundur kembali ke Yerusalem dan mengalami jatuh korban yang besar.

25 respons untuk ‘PERANG SALIB : PERANG PANJANG ISLAM DAN KRISTEN (BAG 6)

    Aulia_airar said:
    Desember 6, 2008 pukul 7:55 pm

    keren euy…saya peminat sejarah…bisa dibilang sejarahholic…walaupun saya enginer…kalau ada waktu tolong forward ke saya…Keyofhole@gmail.com

      Marhan Faishal responded:
      Desember 6, 2008 pukul 8:25 pm

      silahkan tulisan saya anda copy saja. Semoga berguna.

    A$wyn fadillah said:
    Desember 10, 2008 pukul 4:29 pm

    terima kasih dengan begini menambah pengetahuan saya tantang perang salib

    allahu akbar!!!!!!!

      Marhan Faishal responded:
      Desember 13, 2008 pukul 7:42 am

      Senang rasanya mendengar komentar anda. Semoga tulisan ini memberi manfaat terhadap umat Islam Indonesia. Amin.

    irma sari said:
    Januari 15, 2009 pukul 2:09 pm

    subhanallah….!!!!!

    keren sekali…saya jadi tau tentang sejarah perang salib itu…
    semoga tulisan anda ini bermanfaat besar bagi umat muslim,terutama tentang sejarah2 islam……..

    ZAKI said:
    April 23, 2009 pukul 9:00 pm

    iSLaM iS tHE beST …..
    aLLaH hU-AKbAR…..
    kiTA laNjUTKaN PeRaNG salIB inI …..
    aLLa hU- aKBaR……

    bayu said:
    Mei 4, 2009 pukul 8:40 pm

    pertempuran akan berlangsung terus tanpa akhir dan ALLAH SWT menjanjikan kemengan kita umat islam. jangan gentar terus berjuang

    Tubagus Fitra said:
    Agustus 1, 2009 pukul 1:42 pm

    kita sebagia Umat islam,, haruz berhati hati banyak kaum kafir yg mengiginkan kehancuran Umat islam dgn cara mengadu Domba antar Umat Islam.. setelah Sesama Umat Islam saling Bunuh,, mereka dgn serentak akan menyerang habiz Umat Islam..

    Adam said:
    Agustus 1, 2009 pukul 7:30 pm

    allahuakbar……

    islam akan selalu hidup sepanjang masa……

    Jibril said:
    September 30, 2009 pukul 4:09 pm

    kematian buat kalian semua!!!lambang pedang tg mjd simbol kalian akan membunuh kalian sendiri…
    dan kalian akan menangis di akhir zaman dan merengek2 dan aku gak bisa nolong kalian di neraka…

      Marhan Faishal responded:
      Februari 25, 2010 pukul 5:21 pm

      Simbol pedang aku memaknainya dari sisi lain. Ini justru menunjukkan bahwa umat Islam memang mencintai perdamaian, tapi jauh lebih mencintai keadilan. Semoga tercerahkan…

    Anti nasrani n yahudi said:
    Oktober 13, 2009 pukul 12:00 am

    hancurkan kafir nasrani or jahudi.. mereka tlh melonjak harkat martabat islam.
    dasar mereka laknat!!!!!

    zmaster said:
    Oktober 16, 2009 pukul 7:14 pm

    aing mah hayang geura perang deui ameh rame
    ameh puguh saha pemimpin dunia
    contoh teladan salasahhijina osama bin laden
    ayeuna mah umat islam loba anu penegcut
    sararieun
    di bere udud sa bungkus ge nglpk paeh

      Marhan Faishal responded:
      Februari 25, 2010 pukul 5:22 pm

      Maaf, Bos, kagak ngerti…

    surya said:
    Oktober 24, 2009 pukul 4:54 pm

    kristen beeeeeeeeedddddddddddddeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeebbbbbbbbbbbbbaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh______________

    SITI MARYAM said:
    Februari 7, 2010 pukul 3:50 pm

    sabar bos jangan slalu memperkeruh suasana
    lebih baik ……

    Satya Budi said:
    Maret 21, 2010 pukul 7:58 am

    Dalam waktu dekat dunia ini akan di habisin akibat ulah manusia yang serakah dan terkutuk! hmmm… 😦

    Satya Budi said:
    Maret 21, 2010 pukul 2:22 pm

    Rasisme adalah suatu keyakinan bahwa ras penentu utama karakter dan kapasitas manusia dan perbedaan rasial yang menghasilkan keunggulan yang melekat ras tertentu atau di sisi yang berlawanan, rasisme dapat digambarkan sebagai keyakinan bahwa ras menggambarkan karakteristik yang tidak diinginkan. Dalam kasus rasisme kelembagaan, kelompok-kelompok rasial tertentu dapat ditolak hak-hak atau manfaat, atau menerima perlakuan istimewa.

    Diskriminasi rasial taksonomi biasanya menunjukkan perbedaan antara berbagai kelompok orang, meskipun orang mungkin didiskriminasi pada dasar etnis atau budaya, terlepas dari perbedaan somatik mereka. Menurut konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, tidak ada perbedaan antara istilah diskriminasi rasial dan diskriminasi etnis, hmmm… kalian harus memahami dan lihatlah… apa yang terjadi antar kampung kalian saling lempar batu, haruskah mati di cincang dalam kegelapan tanpa di ketahui oleh kedua orang tuamu dilahirkan nikmat di bumi ini? hmmm… nafas kalian akan tersenggal dengan kutukan yang kau puji itu… kalian tak akan mampu tidur dengan nyeyak!!! djeaaah!!! tidak pantas group ini dipublikasikan zzz…ZZZ…zzz

      Marhan Faishal responded:
      Maret 22, 2010 pukul 8:51 am

      Sabar, bung. Pada saatnya nanti akan kita buktikan, siapa yang akan mendapat balasan, entah di dunia ini atau di akhirat kelak. Apa ini pujian atau kutukan, apa ini kebenaran apa kebatilan. Engkau, aku dan kita semua hanyalah manusia, yang masih saja bisa salah. Siapakah yang paling benar? Hanya Allah yang menciptakan semua. Sudah seharusnya kita berpegang pada itu, bukan hanya pada akal manusia yang seringkali salah…

    tentara ALLAAH said:
    Juni 10, 2010 pukul 2:30 pm

    jibril@ memang kamu nabi/rassul/alquran/puasa/zakat,yg akan membantu kami pada akhir zaman, kamu hanya manusia biasa ingat itu, dan bagi ku darah mu sangat halal untuk ku minum, karena kau salah satu musuh islam…

    zmaster@fuck u

    satya budi@yang tdk pantas itu kamu, group ini sangat bagus untuk d publikasikan karena
    group ini mmberikan informasi yg sebenarx…
    dari pd nnton film “kingdom of heaven” yg penuh kebohongan… kalah mengaku menang….haaaa ckckck

    malaysia babi asia said:
    September 13, 2010 pukul 3:38 pm

    tuk umat islam, biarkan kristen sibuk mengganggu islam, memfitnah islam, membujuk supaya masuk kristen dengan iming2 indomie, beras, itu menunjukan kefrustasian mereka, hingga cara2 yg memalukkan dan lucu seperti itu dipakai! kachian dech LUUUUUU!!!!!!!!

    orang kristen said:
    September 13, 2010 pukul 3:42 pm

    tuuul tu,ganti dong triknya pake humburger, pizza, j-co, biar pariasi bro, masa indomie lagi, indomie lagi, ayo biar modal dikit gitchu loeee!

    Satya Budi said:
    September 13, 2010 pukul 3:45 pm

    kalo dipikir betul juga!, waduh jadi keluarga gw kena rayuan indomie, ach kacau!

    2010 in review « Haiya 'Alal Falah said:
    Januari 4, 2011 pukul 8:58 am

    […] PERANG SALIB : PERANG PANJANG ISLAM DAN KRISTEN (BAG 6) June 2008 23 comments   LikeBe the first to like this post. […]

    frisna said:
    Oktober 1, 2012 pukul 2:38 pm

    ada baiknya kita melihat dahulu latar belakang terjadinya perang salib itu. yang saya ketahui ini sangat berhubungan dengan politik tidak murni akibat agama. mengapa kita harus saling mencela satu sama lain. marilah kita saling menghargai selama kita hidup di dunia yang pluralitas. jangan hanya menilai sesuatu dari satu sudut pandang saja. dengarkan, baca dan pahami juga dari sudut pandang yang lain.
    hal yang paling mengesalkan pribadi saya adalah mengapa setiap terjadi permasalahan dalam negara baik dalam bidang apapun. agama tidak pernah menjadi pendamai. bahkan agama sering jadi kambing hitam bagi beberapa orang yang ingin mewujudkan keinginannya. hati-hati!

Tinggalkan Balasan ke Satya Budi Batalkan balasan